Kamis, 16 Desember 2021

Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan

Pendidikan yang diberikan oleh guru sejatinya adalah menuntun siswa sesuai untuk tumbuh dengan kodratnya dan mampu meperbaiki prilakunya ke arah yang lebih baik. Untuk itu keterampilan Coaching diperlukan bagi seorang guru untuk dapat menuntun potensi yang dimiliki oleh siswa agar mencapai keselamatan dan kebahagian sebagai manusia maupun anggota masyarakat. 

Pendampingan dengan pendekatan Coaching menjadi proses yang sangat penting dilakukan di sekolah sejalan dengan program Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Program ini dapat membuat murid menjadi lebih merdeka dalam mengeksplorasi diri dan mengoptimalisasikan potensi guna mencapai tujuan pembelajaran. Harapannya, pendampingan murid melalui pendekatan Coaching dapat menjadi salah satu langkah tepat bagi guru untuk membantu murid mencapai tujuannya yaitu kemerdekaan dalam belajar.

Untuk mencapai tujuan Coaching yang diharapkan, perlu adanya seroang Coach memiliki keterampilan komunikasi yang memberdayakan. Komunikasi yang memberdayakan menjadikan komunikasi lebih bermakna baik bagi pemberi maupun penerima pesan. 

Ada empat unsur utama yang mendasari prinsip komunikasi yang memberdayakan:

1) Hubungan saling mempercayai

2) Menggunakan data yang benar

3) Bertujuan menuntun para pihak untuk optimalisasi potensi

4) Rencana tindak lanjut atau aksi


Implementasi pendekatan Coaching bagi seorang guru yang sekaligus Coach bagi siswa, selain membutuhkan keterampilan komunikasi yang memberdayakan juga perlu melatih kesadaran diri untuk menanggapi tantangan dan situasi negatif dengan mindset dan perilaku yang positif.